Jumat, 29 November 2013

You Are What You Eat

Makan adalah kebutuhan paling mendasar manusia setelah bernapas. manusia mengkonsumsi makanan untuk bertahan hidup.

Pada jaman pra sejarah, manusia mendapatkan makanannya lewat berburu dan memanen  langsung dari alam. Cara mengkonsumsinya konon hanyalah dikonsumsi secara mentah (raw food).

Setelah pemikiran manusia lebih maju, dimulailah proses budidaya seperti beternak dan menanam. Cara mengkonsumsinya juga mulai berkembang, yakni mulai dengan membakar/memasak secara sederhana.

Pada akhirnya setelah manusia semakin maju, proses memasak semakin berkembang. Cara-cara memasak juga semakin beragam. Bahkan kemudian dikenal penambahan berbahai bahan pelengkap pada bahan dasar makanan. Berbagai bumbu mulai yang alami hingga yang buatan terus dikembangkan untuk memenuhi citarasa dan selera manusia.

Revolusi industri merambah berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali proses produksi makanan. Mulai dari cara bercocok tanam hingga proses penyajian di meja makan mengalami perkembangan yang luar biasa.

Ternyata semua proses itu berdampak pada kualitas makanan dan pada akhirnya berpengaruh pada tubuh manusia sebagai tempat akhir makanan itu bermuara. Proses rekayasa  genetika dalam produksi tanaman/hewan, proses pemasakan yang berkali-kali, penambahan zat-zat aditif untuk tujuan pengawetan, pewarnaan, perenyahan, penambaha rasa dan sebagainya ternyata diketahui justeru menurunkan kualitas makanan dan  bahkan kemudian diketahui menimbulkan berbagai penyakit yang pada akhirnya menurunkan kualitas kesehatan manusia.

Hal inilah yang mendasari sebuah gerakan  kepada pola makana alami, yang dianggap lebih sehat. Para pakar kemudian meneliti dan merumuskan bahwa makanan yang ditanam secara alami (organik ) lebih baik daripada tanaman yang ditanam dengan bantuan banyak pupuk atau pestisida kimiawi. Hewan yang diternakkan secara alami lebih baik daripada hasil rekayasa genetika. Makanan yang lebih sedikit diolah lebih baik daripada makanan yang mengalami proses pengolahan berkali-kali dan sebagainya.

Bahkan kini dikenal tren untuk mengkonsumsi makanan mentah (raw food) yang dianggap lebih sehat karena tidak ada vitamin, mineral dan zat penting yang rusak akibat paparan panas saat proses memasak. Wow... kembali ke jaman saat tekologi pengolahan pangan belum ditemukan lah yaaa :)








Makanan Halal

Dari sudut pandang agama Islam, makanan itu selain harus sehat dan tidak memberikan bahaya bagi tubuh. maka ia harus memenuhi unsur halal yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT dalam  Quran surah  Surah Al Baqara (2): 168 dan 172.
Maka bagi umat Islam, kedua unsur itu haruslah terpenuhi, makanan yang dikonsumsi haruslah halal (sesuai syariat yang ditetapkan Allah SWT), dan ia haruslah baik (menyehatkan).



Mengapa? karena  berbagai penelitian membuktikan bahwa makanan memberi pengaruh penting bagi perkembangan kesehatan tubuh dan pikiran. Orang yang terbiasa memilih makanan hanya yang halal saja, maka dia akan terbiasa hidup bersih, berhati-hati dan berkepribadian murni serta jujur.
Sedang orang yang terbiasa memilih hanya yang sehat saja, maka tubuhnya akan terhindar dari berbagai penyakit, penampilannya selalu prima dan nampak awet muda, serta terhindar dari berbagai gangguan emosional yang ternyata bisa  diakibatkan oleh  gangguan metabolisme  tubuh akibat mengkonsumsi makanan yang tidak sehat (dan tidak halal).

Jadi berhati-hatilah. Pilihlah makanan hanya yang halal dan sehat!  Agar tubuh  Anda senantiasa bugar dan sel-sel tubuh anda awet muda, serta kepribadian Anda indah .